Powered By Blogger

Sudut Kreatif

Sunday, July 24, 2011

Secawan Kopi Penghilang Dahaga

Salam sejahtera buat para insan yang amat menghargai sebuah anugerah dari Sang Pencipta, yakni nafaz yang dipinjamkan. Permulaan perjalanan ini adalah dilahirkan, mula menapak ke satu kaki pada suatu arah pertumbuhan akal, dan pembelajaran yang dipertanggungjwabkan dengan keadilan Ilahi memasukkan segala ilmu-ilmu kebaikan, ujian dan larangan sepertimana Adam as yang memakan buah dari pohon ilmu yakni milik Rasulullah SAWW dan Ahlul Bayt baginda yang terpelihara dan suci sebagai utusan Ilahi, dan beliau [as] mempercepatkan pergerakan Ilahiyyah untuk menghantar manusia ke muka Bumi ini dengan begitu pantas, dan Adam as telah memilih jalan ini.

"Aku ingin menjadikan seorang Khalifah di muka bumi."

Kenapa dan untuk apa kita telah diciptakan? Karena kita yang memilih untuk memegang sebuah amanat di mana, langit gunung dan para malaikat pon tidak sanggup untuk mengemban amanat tersebut, namun manusia menyahut cabaran Allah 'Azzawajalla, dan Nur Muhammad dan Keluarga baginda yang terpilih yakni 13 Maksumin seperti yang direkodkan dalam kalamullah telah dijelmakan di dalam susuk tubuh manusia. Dan inilah sebuah nikmat yang tiada tolok bandingnya dan memerlukan  sebuah keimanan yang tinggi berdasar pencarian para manusiawi terhadap keagungan Tuhannya. Apakah kita beriman di atas secangkir kesempurnaan yang meliputi segala sesuatu ini?

"Hari ini orang-orang kafir berputus asa dari agama mereka, oleh karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, dan takutlah kalian kepadaKu, hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian dan Aku rampungkan nikmatKu atas kalian". (Surat Maidah, ayat 3).

Inilah sebuah kehidupan, manusia dilahirkan untuk diuji, siapa yang terbaik amalan kebaikan dan keimanan mereka pada Allah. Bukan sekadar penciptaan biasa, karena ini semua adalah sebuah penciptaan Yang Maha Sempurna dari segala sudut spiritual yang menggabungkan keseluruhan penciptaan mewakili semua pergerakan Ilahiyyah dan yang paling pasti, Kebenaran yang sememangnya milik Allah dan selain itu semuanya adalah kebathilan. Dan apakah kebathilan dapat mengatasi sebuah kebenaran? Sudah pasti tidak!


"Allah yang menguasai kerajaan langit dan bumi."


"Allah yang menguasai segala sesuatu"



Kini kehidupan manusia telah berlangsung sekian lama. Marilah kita terus beriman dengan sebenar tentang segala-galanya yang ditunjuki oleh para utusan Ilahi, yang tidak pernah melakukan pergerakan syaitoniah untuk menyesatkan manusia, karena dengan keadilan Ilahi Dia mengutuskan para wakil-Nya untuk memberitakan dan membimbing para hamba-Nya terus ke sisi-Nya. Ini tidak mustahil karena setiap maqam yang ditunjuki dalam kalamullah mahupon sejarah manusia, mereka tidak pernah lagi melakukan kesalahan. Dan ini adalah sebuah logik yang mewakili sifat-sifat Tuhan yang Maha Sempurna, tidak ada cacat celanya.

“Wahai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rasul  dan Ulil amr dari kalian”. (Surat Nisa’, ayat 59).

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan bersamalah dengan orang-orang yang jujur”. (Surat Taubah, ayat 119).

Kalahari terus menyinari bahtera sang penyelamat itu, dan cahaya mereka terus bersinar lama, dan tak akan mungkin terpadam. Namun keimanan yang tidak berlandaskan sebuah ketetapan pasti akan malap. Ini memerlukan langkahan yang berani untuk menuruti diri sendiri berdasarkan ilmu.


"Orang yang berjuang di jalan Allah, Kami akan tunjukkan jalan kepada mereka."


Salawat dan salam buat rasul junjungan Al Mustofa saww dan ahlul bayt yang disucikan.

No comments:

Powered By Blogger