Powered By Blogger

Sudut Kreatif

Friday, November 7, 2008

Nukilan Resah 15:35


Perjanjian adalah suatu manupulasi yang perlu d kotakan pada secangkir kehidupan yang sementara ini. Bisakah Hidup dengan tidak mengerti maksud sesuatu itu? Bisa, namun keluhuran jiwa pasti tidakkan tenteram selagi amarah erosi tidak berbaur keinsafan dan selagi nafaz yg d pinjamkan mengutarakan sejuta amalan2 yg memosongkan. Keluhuran Duniawi adalah singkapan makna-makna zaher bagi yg membukakan dua mata sahaja. Namun jika d singkapkan sesuatu itu pasti kehinaan tak terjawab dan fillosof diri akan menjadi semakin kecil dan teruz kotor dalam merentangi keajaiban sesuatu. Simpulkan sesuatu demi suatu amanat yang sama.. yeargghh...

Asrar Haura

Bila Al Quran Mula Bersuara Waktu engkau masih kanak-kanak............. kau laksana kawan sejatiku Dengan wudu', Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang Aku,kau junjung dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari Setelah selesai engkau menciumku mesra Sekarang engkau telah dewasa.............. Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...? Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji....... Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu. Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian. Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan. Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau..... Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla, Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan... Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku(Bismillah). Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu Mengasyikkan. Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku......... E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV. Menonton siaran telivisyen Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah Waktupun cepat berlalu......... Aku semakin kusam dalam laci-laci mu Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku Atau waktu kematian saudara atau taulan mu Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu? Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu... Setiap saat berlalu... Dan akhirnya..... kubur yang setia menunggu mu........... Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati... Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri Dalam perjalanan ke alam akhirat. Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci. Yang berasal dari Allah Azzawajalla Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu....... Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah Aku kembali... Baca dan pelajari lagi Aku.... Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan aku sendiri.... Dalam bisu dan sepi....

Bermula Keadilan

Kerna terpaksa aku melangkah pergi. Itulah ungkapan yang kadang-kadang mengisyaratkan suatu ceritera manusia pada sesuatu kisah atau epiloq yang berbaur pasrah. Dalam menghadapi dunia yang makin mengelirukan, kadang2 manusia akan membuat keputusan yang drastik tanpa memandang risiko2 yang bakal terjadi. Untuk berapa lama ia akan terjadi adalah sukar ditafsirkan oleh para hamba yang dilahirkan.

Kebaikan itu datangnya dari Tuhan, dan jika kebaikan yang selalu kita impikan dan keburukan juga kita ingin hindari pasti Dia akan mengutuzkan sesuatu ilham untuk kita mencari kebaikan tersebut.

Aku terbaca d dalam satu buku yangmana tahap kebaikan manusia itu ada pasang surutnya. Tapi apabila kita inginkan sesuatu yang berlaku setiap hari adalah kebaikan dan bila terjadinya benda-benda yang agak tidak elok, kita pon bersedih. Dan d dalam alkuran kita sering dengar perkataan alfurqan. D dalam buku tersebut jika darjat kebaikan kita d angkat kita akan sampai ke tahap ini (alfurqan). Iaitu Tuhan akan menghindari kita dari melakukan kejahatan, dan sentiasa akan memelihara kita. Inilah darjatnya yg tinggi. Darjatnya para Nabi dan para solihin. Takmaukah wahai teman2?

Ungkapan kerna terpaksa aku melangkah juga boleh d sabitkan dengan kematian. terpaksakah kita? Apakah kita tidak rindukan sebuah pertemuan dengan Sang Pencipta? Apakah kita sudah lupa perjanjian d antara manusia dan Tuhan d Luh Mahfuz? Siti Fathimah az Zahro, belahan jiwa Rasulullah begitu merindukan Allah dan RasulNya. Setelah wafatnya Ayahanda beliau, 6 Bulan selepaz itu beliau juga telah d jemput oleh Allah untuk berada d samping Kekasih Allah ini Nabi junjungan kita. Walaupon sedih pilu untuk meninggalkan pemuka pemuda syurga Al Hassan dan Al Hussayn ketika itu yang masih kecil, namun beliau redzo. Inilah kejadian alam yang amat menyayat hati. Bukan terpaksa tetapi redzo kerna tempat manusia itu pasti d sana. Kita sedang berada d ataz sebuah jalan yg menuju ke rumah kita yang sebenarnya. Inilah Hakikatnya.

Kerna terpaksa aku melangkah juga memberikan gambaran yang begitu optimiz dengan perjalanan rutin manusia membuat suatu keputusan yang sukar. Tapi itu adalah suatu kebaikan jika kita renung2kan sebenarnya. Metafora spiritual ini menjadi suatu keputusan dengan secangkir fikiran atau ungkapan terburu-buru kerna suatu permasaalahan. Jika tiada ini manusia tidak akan berbuat demikian. Malahan kita akan terus merasakan sesuatu yang sedang d alami ini membahagiakan atau menyedihkan. Namun setelah melangkah menuju ke suatu arah kita akan dapat melihat situasi ini dari pelbagai sudut dan menjadikan ianya suatu pengalaman.

Salamz kemaafan untuk semua.
Powered By Blogger